13 Februari 2025

Materi Ajar B.I & P5

 

Hari/tanggal       : Kamis, 13-02-2025

Kelas : 2 A


Tabik pun sholih sholiha bu guru kelas 2A 🙏 bagaimana kabarnya?  Semoga selalu sehat dan semangat dalam belajar serta beribadah.

Alhamdulillah hari ini kita berjumpa kembali di hari Kamis dalam keadaan sehat.

BAHASA INDONESIA


TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mengelompokkan pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa melalui latihan soal.

Metode Pembelajaran :

Metode Tanya jawab, diskusi, latihan

Media / Alat peraga

Buku Cetak B.Indonesia Kelas 2 SD Kemendikbud dan Mediatama serta internet.

Video pembelajaran 👇

Uang adalah alat pembayaran. Uang disebut juga sebagai alat tukar.
Uang dapat ditukar dengan barang atau jasa yang kita butuhkan.
Ada 2 jenis uang, yaitu uang kertas dan uang logam.
Mata uang negara Indonesia adalah Rupiah.


Banyak cara untuk dapat mendapatkan uang, seperti pada gambar berikut ini :


Latihan :


P5

AKTIFITAS 7

Merancang Konsep Penampilan (Berlatih)


Kegiatan Awal

1. Menyiapkan bahan untuk latihan

2. Pemantauan kegiatan latihan

 

Kegiatan Inti

1. Pendidik memantau proses kegiatan berlatih peserta didik.

2. Pendidik memberikan contoh serta pendampingan jika terdapat pertanyaan.

3. Selama kegiatan, pendidik ikut serta mendampingi peserta didik.

Penutup

Pendidik memberikan penguatan untuk proses latihan tari tradisional dan lagu daerah yang akan di tampilkan pada tahap gelar karya.

Permainan Tradisional Daerah Lampung

1. Bedil Betung/Jejok


Berbeda halnya dengan tiga permainan di atas. Permainan ini lebih mengandalkan keakuratan dan kekuatan tembakan. Sumber tenaga tembakan berasal dari dorongan satu tangan pemain. Sementara tangan lainnya digunakan untuk memegang selongsong. Bahan yang diperlukan adalah bambu, dan buah leak. Satu ruas bambu digunakan sebagai selongsong.

Selain itu. Diperlukan juga satu bilah bambu sebagai alat pendorong pada selongsong yang telah diberi buah leak. Para pemain terbagi dalam dua kelompok. Posisi kelompok saling berhadapan dengan jarak sekitar enam meter. Setelah aba-aba permainan dimulai. Mereka saling serang dengan akurasi tembakan pada badan hingga kaki kelompok lawan. Layaknya seperti di medan pertempuran. Para pemain yang telah terkena tembakan dinyatakan gugur. Pemenang adalah kelompok yang berhasil menembak seluruh anggota kelompok lawan.

2. Lempar selop

Permainan lempar selop dilakukan paling sedikit oleh dua orang. Dan, bisa dilakukan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Bahan permainan hanyalah sebidang tanah dan beberapa sandal pemain yang dikumpulkan tersusun di tengah arena awal permainan adalah dengan melakukan undian untuk menentukan siapa yang menjadi pelempar sandal pertama, kedua, dan seterusnya. Jika pemain pertama gagal meruntuhkan sandal yang telah tersusun, maka ia akan digantikan oleh pemain kedua. Jika sandal yang dilemparkan berhasil meruntuhkan susunan sandal, maka si pemain akan mengejar dan menangkap lawannya. Lawan yang berhasil ditangkap dianggap kalah. Keriangan sangat terasa dalam permainan ini, baik saat pemain melempar sandal, ataupun saat pemain mengejar lawannya untuk ditangkap

kali sesuai kesepakatan. Seluruh pemain secara serentak duduk berjongkok dan diam tak bersuara. Bila di antara anak-anak ada yang bersuara maka dengan spontan kucing buta menuju suara tersebut dan langsung merangkulnya dan menyebut namanya. Bila tebakan tersebut benar maka kucing buta dikatakan menang oleh musuh-musuhnya. Sehingga terjadi pergantian pemeran kucing buta. Bila tebakannya salah maka kucing buta statusnya tetap dan permainan dilanjutkan seperti semula.

5. Ngumpet sarung

Permainan ngumpet sarung adalah permainan tradisional yang di mainkan secara berkelompok dengan menggunakan media utama sarung. Permainan ini seperti bermain petak umpet pada umumnya, tetapi tidak bersembunyi di suatu tempat melainkan bersembunyi di balik sarung dan pemain yang berjaga harus menebak siapa yang ada di balik sarung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi PAK Sikap Mandiri

    Hari/tanggal       : Jumat, 14-02-2025 Kelas : 2 A Tabik pun sholih ...