Kelas : 2
Tema : 1 Hidup Rukun
Subtema : 1 Hidup Rukun di Rumah
Pembelajaran : 2 & 3
Tabik Pun 🙏 anak-anak bu guru yang sholih sholihah kelas 2 A 😊 Bagaimana kabarnya hari ini?
Sebelum belajar, mari kita melaksanakan sholat dhuha dan murojaah ya nak.
Tujuan Pembelajaran
1.Dengan diberikan gambar perisai burung Garuda, siswa dapat memasangkan simbol dengan bunyi sila-sila pada Pancasila dengan benar.
2.Dengan diberikan teks percakapan yang mengandung ungkapan, siswa dapat menentukan bagian yang termasuk ungkapan dan artinya dengan tepat.
Video Pembelajaran :
Ringkasan Materi :
Anak-anak coba perhatikan gambar diatas. Gambar apakah itu?
Ya benar, gambar Burung Garuda. Jika diperhatikan secara seksama, terdapat perisai Burung Garuda.
Simbol Rantai adalah symbol Sila ke-2 Pancasila yang berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Simbol Kepala Banteng adalah symbol Sila ke-4 Pancasila yang berbunyi Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Penerapan sila pertama dengan cara melakukan beberapa hal, contohnya:
Beribadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut.
Menghargai orang lain yang agamanya berbeda dengan kita.
Tolong menolong, meski memiliki agama yang berbeda.
Penerapan sila kedua dengan melakukan hal-hal di bawah ini:
Tidak membeda-bedakan orang yang ada di sekitar kita.
Saling membantu, misalnya melakukan kerja bakti atau memberi bantuan pada korban bencana alam.
Penerapan Sila ketiga ini dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan hal ini:
Mencintai negara Indonesia dengan cara menjaga warisan budaya yang ada.
Menjaga hubungan baik dengan teman-teman satu negara, meski beda suku, agama, dan bahasa.
Penerapan sila keempat dengan melakukan beberapa hal, misalnya:
Menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
Tidak memaksakan kehendak kita saat bermusyawarah.
Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada.
Penerapan Sila Kelima melambangkan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok semua rakyat Indonesia tanpa melihat status atau kedudukan.
Udin : “Buku Kakak banyak sekali.”
Mutiara : “Kakak memang senang membaca buku.”
Udin : “Wah, Kakak memang pantas dijuluki kutu buku.”
Mutiara : “Ayo, kamu juga harus rajin membaca. Ini ada buku cerita bagus, judulnya Bintang Lapangan.”
Udin : “Ceritanya tentang apa, Kak?”
Mutiara : “Cerita tentang pemain sepak bola yang rendah hati, meskipun sudah terkenal.”
Udin : “Berarti dia tidak besar kepala ya, Kak. Terima kasih ya, Kak. Saya boleh meminjam buku Kakak.”
Mutiara : “Sama-sama, Dik.”
Percakapan di atas mengajarkan kita mengenal kata ungkapan baru lainnya. diantaranya adalah : kutu buku, bintang lapangan, rendah hati dan besar kepala. Dari percakapan di atas bisa kita analisis bahwa arti dari kata ungkapan tersebut memiliki arti yang berbeda. Perhatikan kotak di bawah ini !
Bagian yang tebal mendapat penekanan kuat. Nyanyikan bagian tersebut sambil bertepuk.
Bu-kan-nya cong-kak
Bu-kan-nya som-bong
Yang di-sa-yang-i han-dai dan tau-lan
Ha-nya a-nak yang tak per-nah bo-hong
Ra-jin be–la–jar
Pe-ra-mah dan so- pan
476 dibaca empat ratus tujuh puluh enam.
Tugas
1. Gambarkan simbol-simbol sila Pancasila 1-5 lalu diwarnai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar