31 Juli 2019

Tema 1 subtema 3

Tema 1 subtema 3 pembelajaran ke 4

Nenek Moyangku
Nenek Moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda berani maju sekarang
Ke laut kita beramai-ramai
Kapal Phinisi adalah sebuah kapal layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan juga menjadi kapal kebanggaan bangsa Indonesia. Ketangguhan dan ketenaran kapal ini telah terdengar di seluruh penjuru dunia.  Sudah sejak sekitar abad 14, kapal phinisi berlayar dan menjelajah samudera di seluruh dunia.
Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi. Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, kemudian dia menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Phinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi adalah kapal istimewa. Kapal ini dibuat oleh tangantangan ahli tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern. Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal ini telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat saat akan menebang kayu yang akan digunakan untuk membuat Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, kemudian memasuki proses penggabungan dan pendempulan badan kapal. Pada proses terakhir
dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang  bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas. Kapal phinisi satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi hingga sekarang.
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi
ada dua jenis.
1. Lamba atau lambo.
Merupakan Phinisi modern yang dilengkapi dengan motor diesel (PLM).
2.  Palari
Merupakan bentuk awal Phinisi yang melengkung dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Lamba.
Kapal Phinisi biasanya digunakan sebagai kapal pengangkut barang antarpulau, namun di era modern seperti sekarang ini, Phinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar mewah. Phinisi dibuat dengan interior yang mewah dan dilengkapi peralatan menyelam, dan peralatan permainan wisata bahari.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk penyelamatan dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan?


Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia
sebagai Negara Maritim
terhadap Budaya Masyarakat
Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri atas lebih dari 13 ribu dan tersebar dari Sabang sampai Merauke mengakibatkan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing daerah atau pulau memiliki budayanya masing-masing yang berbeda dengan daerah atau pulau yang lain.
Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku memiliki karakteristiknya masingmasing, salah satunya budaya.Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, seperti
bahasa, adat istiadat, tradisi, system kepercayaan, dan sebagainya.
Ciri keragaman budaya lokal Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut.
1. Keragaman Suku Bangsa
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk  indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
2.  Keberagaman Bahasa Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (AustraliaAsia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
3. Keberagaman Religi Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan.  Di
Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.
4. Keberagaman Seni dan Budaya Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan,
seni rupa, dan sebagainya. Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa
daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman
budaya dapat dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa
menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber
daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai
berikut.
1.  Karena mudahnya pengaruh luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat
Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik,
masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar seperti Hip Hop, Jazz, R
n B, daripada lagu daerah seperti karawitan atau gambang kromong.
Tidak hanya pada lagu, budaya lain seperti tari-tarian dan bahasa pun
mulai luntur.
2.  Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas
membawa efek buruk bagi bangsa Indonesia. Sebagian besar
adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat
menganggap nya sebagai gaya hidup, semacam pusat gaya yang perlu
ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu membuat turunnya nilai
moralitas bangsa.
3.  Dikenalnya kebudayaan Indonesia akibat ramainya perdagangan dan
pariwisata yang ada di Indonesia.
4.  Timbulnya beraneka ragam kebudayaan dan adat akibat pengaruh luar.
Contohnya wayang di Jawa yang terinspirasi dari cerita dari India dan
hukum adat di Aceh yang terpengaruh oleh hukum Islam.
Ayo Berlatih




29 Juli 2019

Tema 1 subtema 3 pembelajaran ke 2


Selesai memilih gerabah yang akan dibeli, Lani diajak ayahnya untuk ke belakang rumah, tempat memproduksi berbagai macam gerabah. Banyak pengrajin yang sedang bekerja. Semua pengrajin memiliki pembagian tugas masing-masing. Ada yang membuat adonan dari tanah liat. Ada yang sedang mencetak. Ada yang menjemur dan membakar gerabah-gerabah yang baru setengah jadi. Ada juga yang sedang mewarnai gerabah-gerabah yang telah kering. “Pak, bolehkah saya mencoba membentuk gerabah?” pinta Lani kepada salah satu pengrajin. “Memangnya kamu bisa, Lani?” goda Ayah Lani. “Ah, Ayah, semuanya kan perlu dicoba. Soal hasilnya, dipikir belakangan, ’ canda Lani.
“Kalu Adik mau mencobanya, silahkan. Saya akan dengan senang hati membantu Adik,” kata Pengrajin. “Terima kasih banyak, Pak,” kata Lani. Lani pun mencoba membuat dan membentuk gerabah dari adonan tanah liat yang sudah disiapkan. Pada percobaan pertama gagal. Lani mencoba lagi. Untuk kali ini Lani lebih berhati-hati. Dia mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh salah seorang pengrajin. Pada percobaan kali ini meskipun belum berhasil juga namun sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan percobaan sebelumnya. Pengrajin pun terus memberikan semangat kepada Lani. Lani pun makin terpacu mencoba dan mencoba lagi. Hingga pada akhirnya Lani mengalami kelelahan. Namun, Lani belum juga berhasil membuat gerabah yang bagus.
“Dik Lani, tahukah kamu penyebab kamu gagal membuat gerabah yang bagus? Ya, karena tangan dan kakimu kurang terampil. Pergelangan tangan dan jari jemarimu masih terlalu kaku dalam membentuk gerabah. Adapun kakimu kurang kuat dalam memutar alatnya,” jelas Pengrajin. “Oh, begitu ya, Pak. Ternyata ada pengaruhnya juga ya kemampuan dan keterampilan tulang dan otot untuk menghasilkan gerabah dengan bentuk yang bagus,” kata Lani. “Oh betul sekali, Lani. Dalam setiap bidang diperlukan kemampuan dan keterampilan. Misalnya, pengrajin yang terampil akan dapat menghasilkan gerabah yang berkualitas dan bernilai seni yang tinggi. Petani yang terampil akan dapat menghasilkan panenan yang melimpah. Atlet yang terampil akan terus berprestasi,” jelas Ayah Lani.

“Lani, juga perlu diingat bahwa setiap gerakan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan harus kita lakukan dengan benar. Agar tidak terjadi gangguan atau kelainan pada organ gerak kita, jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang terlalu membebani kerja organ gerak tubuh kita. Tubuh kita juga tidak boleh terlalu dipaksakan untuk bekerja sepanjang waktu. Adakalanya tubuh kita, terutama organ gerak memerlukan waktu untuk istirahat. Saatnya bekerja kita harus bekerja dengan benar. Pada saat istirahat kita juga harus beristirahat dengan benar pula,” kata Pengrajin. “Coba kamu perhatikan pengrajin tua itu. Kasihan sekali, tubuhnya sekarang bungkuk. Pada saat mudanya dulu dia terus memaksakan tubuhnya untuk bekerja tanpa mempedulikan waktu beristirahat. Sejak muda dia sudah jadi pengrajin gerabah, waktunya dihabiskan untuk selalu duduk membungkuk membentuk gerabah-gerabah pesanan. Dia pengrajin yang rajin dan pekerja keras, namun sayangnya dia melupakan waktu untuk beristirahat. Pada akhirnya, kini tubuhnya menjadi bungkuk,” kata pengrajin. “Benar sekali, Lani. Tulang pengrajin itu telah mengalami kelainan atau gangguan, sehingga tidak bisa lagi bekerja sebagaimana mestinya, ” tambah Ayah Lani.

Macam-macam Kelainan pada Organ Gerak Pasif (Tulang) Fraktura/Patah Tulang Kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).


  1. Osteoporosis Kelainan pada tulang yang disebabkan karena adanya pengeroposan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan kalsium secara normal.
  2. Fisura/Retak Tulang Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akibat kecelakaan.
  3. Lordosis Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada daerah lumbalis. Hal ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang. 
  4. Skoliosis Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah sampng. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf “S”. 
  5. Kifosis Kelainan tulang karena sikap duduk membungkuk sehingga tulang belakang membengkok ke belakang. 
Posisi dan Sikap Duduk yang Benar dan Sehat Kadang saya merasa heran dengan Pak John yang sering mengeluh punggungnya nyeri dan pegal. Padahal setahu saya, Pak John tidak pernah bekerja berat. Jabatan di kantornya pun cukup tinggi, sebagai manager pemasaran. Pak John sering menghabiskan waktu kerjanya dengan duduk. Pada suatu sore, Pak John mengeluh lagi tentang sakitnya. “Bu Catrine kenapa ya punggung saya sering pegal dan nyeri. Setiap kali duduk di kursi saya merasa tidak nyaman. Badan saya sering pegal dan nyeri, tidak hanya di punggung saja, namun juga di bahu dan leher. Apa mungkin karena posisi duduk saya yang tidak benar, ya?” kata Pak John. Keluhan ini sebenarnya juga banyak dialami oleh para eksekutif dan pekerja kantoran. Berbagai posisi tubuh yang tidak tepat dapat mengakibatkan otot-otot tertentu bekerja secara berlebih. Misalnya saat duduk menulis, bekerja di depan komputer dengan posisi duduk yang tidak tepat, kebiasaan menelpon dengan menjepit telepon di antara kuping dan bahu. Hal-hal semacam inilah yang mengakibatkan munculnya keluhan-keluhan seperti apa yang dialami oleh Pak John. Tulang punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan besar dalam menjaga kestabilan tubuh. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian aktivitas sehari-hari kita dilakukan dengan posisi duduk, sehingga sangatlah penting untuk mengetahui posisi duduk yang benar untuk menjaga kesehatan tulang punggung kita. Lalu bagaimanakah posisi duduk yang benar untuk mencegah terjadinya nyeri dan pegal pada punggung, bahu, dan leher itu? Posisi dan sikap duduk yang benar itu adalah posisi dan sikap duduk yang ergonomis. Pada saat duduk, usahakan posisi kepala berada segaris dengan tubuh dan menghadap ke depan. Bahu rileks dengan lengan berada pada kedua sisi tubuh. Siku menempel pada tubuh dan menekuk membentuk sudut 90-120 derajat. Punggung harus ditopang secara penuh dengan penopang pada saat tegak, atau sedikit bersandar. Posisi paha dan panggul ditopang oleh dudukan kursi dan sejajar dengan lantai. Sedangkan lutut setinggi panggul, membentuk sudut 90 derajat.
Meskipun sudah dapat melakukan posisi dan sikap duduk ergonomis, namun juga tidak boleh duduk dengan jangka waktu yang lama. Oleh karena itu seringlah beranjak atau sekedar mengubah posisi. Jika diperlukan, lakukan gerakan peregangan, agar otot-otot kembali lemas dan tidak terjadi kekakuan. Selain itu, pada saat duduk jika ingin mengambil sesuatu yang berada di belakang, jangan sampai memuntir punggung. Sebaiknya putarlah keseluruhan tubuh sebagai satu kesatuan. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga dapat menjaga kesehatan tulang kita. Meskipun kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda, namun paling tidak kita harus minum minimal 6 gelas sehari. Hal ini berfungsi untuk menjaga kelembaban otot dan tulang sehingga dapat dengan rileks melakukan fungsinya. Ada yang tidak kalah pentingnya lagi, yakni pilihlah meja dan kursi yang tepat pula. Dengan demikian akan terhindar dari timbulnya rasa nyeri dan pegal setelah duduk.

24 Juli 2019

Tema 1 sub tema 2

Pembelajaran 4.

Kenampakan alam pada bentang alam Indonesia merupakan salah satu yang terlengkap di dunia. Kenampakan alam itu meliputi laut, pantai, dataran rendah, lembah subur, padang rumput, sungai, danau, bukit, pegunungan, hingga gunung. Lalu, kenampakan alam yang seperti apakah yang ada di wilayah tempat tinggalmu?

Beni dan Pak Anto masih beristirahat sambil menikmati suasana alam di sekitar ladang. Warna menghijau sejauh mata memandang. Udaranya pun bersih dan sangat segar. Membuat mereka betah beristirahat.

Sambil istirahat mereka berbincang-bincang tentang kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Kebetulan wawasan Pak Anto akan bentang alam Indonesia sangat luas. Beni pun antusias sekali menyimak setiap yang dijelaskan oleh Pak Anto.
Kenampakan alam adalah kenampakan yang ada di lingkungan, dimana kenampakan tersebut terbentuk akibat dari tindakan yang dilakukan oleh alam sendiri.

Tampak pada gambar Kenampakan Lingkungan Sawah, Lingkungan sawah termasuk lingkungan buatan dengan saluran irigasinya, lingkungan sawah buatan manusia tetapi dijaga agar masih sesuai dengan dengan alam aslinya.

Kenampakan alam sungai dan danau adalah kenampakan alam asli, sedangkan bendungan merupakan kenampakan alam buatan.

Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata ini pun berkembang di sejumlah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan Raja Ampat di Papua, dan lain- lain sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit.
Tuhan telah menganugerahi negara ini berupa hutan, sungai, danau, gunung, pegunungan, lembah, dan padang rumput yang sangat memesona. Ingatlah keindahan dan kekayaan ini tidaklah semua negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang pasir, hamparan es, atau padang rumput.
Kenampakan alam pada bentang alam Indonesia merupakan salah satu yang terlengkap di dunia. Laut, pantai, dataran rendah, lembah subur, padang rumput, sungai, danau, bukit, pegunungan, hingga gunung dapat ditemukan di Indonesia.
Bentang alam di Indonesia sangat bervariasi. Masing-masing wilayah memiliki karakteristik masing-masing yang membedakan dengan wilayah lain di Indonesia. Ayo, kenali negerimu lebih dekat lagi.

Bentang Alam Pulau Papua Secara Umum.

Pulau Papua adalah pulau berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Pulau Papua merupakan bagian dari wilayah Indonesia timur. Pulau Papua juga merupakan pulau terbesar di Indonesia dan termasuk pulau terbesar kedua di dunia setelah Pulau Greenland.
Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara. Lebih dari 71% wilayah Papua merupakan hamparan hutan hujan tropis yang sulit ditembus, karena terdiri atas lembah-lembah yang curam dan pegunungan tinggi. Puncak tertinggi di Indonesia berada di Papua, yakni puncak Jayawijaya, yang sebagian puncaknya ditutupi salju.

Nama Pulau dan Bentang Alam Secara Umum.

Bentang Alam meliputi : Gunung, Lembah, Bukit, Sungai, Dataran rendah, Pantai, dan sebagainya.
PULAU JAWA .

Pembahasan : bentang alam adalah suatu bagian geografi yang menjadi pemandangan alam atau daerah di permukaan bumi yang merupakan satu kesatuan.

bentang alam pulau jawa :

Jawa memiliki luas sekitar 139.000 km2 .

Gunung yang ada di pulau jawa banyak kira-kira Terdapat tiga puluh delapan gunung yang terbentang dari timur ke barat pulau ini, yang kesemuanya pada waktu tertentu pernah menjadi gunung berapi aktif. Adapun Gunung berapi tertinggi di Jawa adalah Gunung Semeru dengan krtinggian 3.676 m, sedangkan gunung berapi paling aktif di Jawa dan bahkan di Indonesia adalah Gunung Merapi dengan ketinggian 2.968 m.

Nama-nama gunung di pulau jawa , diantaranya :
Gunung Halimun 1089 meter di Kabupaten Garut.
Gunung Bangkok 1144 meter di Kabupaten Tasikmalaya.
Gunung Gunung Kancana 1233 meter di KabupatenCianjur.
Gunung. Limbung 1250 meter di Kabupaten Garut.
Gunung Arjuno 3329 meter di Kabupaten Malang.
Gunung Lawu 3265 meter di Kabupaten Ngawi.
Gunung Kelud 1781 meter di Kabupaten Blitar.
Gunung Bromo 2393 meter di Kabupaten Probolinggo.
Gunung Merapi 2911 meter di Kabupaten Klaten.
Gunung Merbabu 3,142 meter di Kabupaten Boyolali.

Sungai yang ada di bentang alam pulau jawa juga banyak , namun Sungai yang terpanjang ialah Bengawan Solo, yaitu sepanjang 600 km. Sungai ini bersumber di Jawa bagian tengah, tepatnya di gunung berapi Lawu. Aliran sungai kemudian mengalir ke arah utara dan timur, menuju muaranya di Laut Jawa di dekat kota Surabaya.

Adapun sungai yang ada di pulau jawa diantaranya  :
– sungai Ci Asem sumber dari gunung Segalagerang bermuara di Teluk Ciasem; Laut Jawa melintasi ciasem,
Tanjung, di pulau jawa terdapat banyak tanjung , kira” ada 28 tanjung , diantaranya yang terkenal adalah :
-Pada Propinsi DKI Jakarta di Daerah Jakarta Terdapat Tanjung Priok
-Pada Propinsi Jawa Timur di Daerah Surabaya Terdapat Tanjung Pangkah atau tanjung perak
-Pada Propinsi Jawa Timur di Daerah Banyuwangi Terdapat Tanjung Capil

Lembah adalah daerah yang rendah di antara dua tempat yang lebih tinggi.
Lembah di kiri kanan gunung di sebut Ngarai.

Lembah yang terdapat di pulau jawa :
1) Lembah Grand Canyon, Jawa Barat,
Lembah ini terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
2) Lembah Cilengkrang, Jawa Barat,
Lembah Cilengkrang adalah salah satu objek wisata alam yang berada di Desa Pejambon, Kecamatan Karamatmulya, Kabupaten Kuningan.
3) Lembah Dieng, Jawa Timur,
Lembah Dieng, yang terletak di Jl. Wisata No. 99 Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
4) Lembah Bendo
Lembah Bendo terletak Jl.Kaliurang KM 22 Dusun Bendosari (Sleman)

Dataran tinggi adalah dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m dpl.
dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di ukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl).

Dataran tinggi yang ada di jawa timur , jawa tengah dan jawa barat :
1) Dataran Tinggi Kidul di Jawa Timur.
2) Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur.
3) Dataran Tinggi Tengger di Jawa Timur.
4) Dataran Tinggi Grobongan di Jawa Tengah.
5) Dataran Tinggi Magelang di Jawa Tengah.
6) Dataran Tinggi Sumedang di Jawa Barat.
7) Dataran Tinggi Priangan di Jawa Barat.
8) Dataran Tinggi Cianjur di Jawa Barat.

Jadi kota yang termasuk dataran tinggi adalah kota : Cianjur , Priangan , Sumedang , Magelang , Grobogan , tengger , malang , batu , pandaan

Dataran rendah yang ada di jawa timur , jawa tengah dan jawa barat :
1) Dataran rendah Madiun
2) Dataran rendah pantai utara jawa barat
3) Dataran rendah Surakarta
Kota yang masuk dataran rendah di jawa diantaranya : Surabaya , Sidoarjo , Madiun , Gresik , Lamongan , Babat , Rembang , Pati , Juwono, Surakarta ,ngawi , blitar , pacitan, anyer, balai kambang malang , peh pulo malang , banten , kaliurang, tuban, banyuwangi yang dekat pantai , kebumen , kukup jogja, jepara yang dekat pantai ombak mati , atau jepara yang dekat pantai kartini, dan masih banyak lagi kota yang termasuk dataran rendah , biasanya kota yang berada di pesisir pantai

Bentang Alam Pulau Sumatera.

Gunung :
Gunung Kerinci, Sumatera Barat dan Jambi (3.805 m) (tertinggi di Sumatera, kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia).
Gunung Bandahara, Aceh (3.030 m).
Gunung Burni Telong, Aceh (2.600 m).
Gunung Geureudong, Aceh (2.885 m).
Gunung Leuser, Aceh (3.404 m).
Gunung Perkison, Aceh (2.828 m).
Gunung Seulawah Agam, Aceh (1.726 m).
Gunung Sibayak, Sumatera Utara (2.212 m).
Gunung Sibuaten, Sumatera Utara (2.457 m).
Gunung Sinabung, Sumatera Utara (2.475 m).
Gunung Sorik Marapi, Sumatera Utara (2.145 m).
Gunung Ambun, Sumatera Barat (2.060 m).
Gunung Kelabu, Sumatera Barat (2.179 m).
Gunung Mande Rabiah, Sumatera Barat (2.430 m).
Gunung Marapi, Sumatera Barat (2.891 m).
Gunung Pasaman, Sumatera Barat (2.190 m).
Gunung Rasan, Sumatera Barat (2.039 m).
Gunung Sago, Sumatera Barat (2.261 m).
Gunung Singgalang, Sumatera Barat (2.877 m).
Gunung Talamau, Sumatera Barat (2.913 m).
Gunung Talang, Sumatera Barat (2.572 m).
Gunung Tambin, Sumatera Barat (2.271 m).
Gunung Tandikat, Sumatera Barat (2.438 m).
Gunung Dempo, Sumatera Selatan (3.159 m).
Gunung Seblat, Bengkulu (2.383 m).
Gunung Daik, Kepulauan Riau (1.165 m).
Gunung Jantan, Kepulauan Riau (700 m).
Gunung Ranai, Kepulauan Riau (1.035 m).
Gunung Krakatau, Lampung (0.813 m).
Gunung Pesagi, Lampung (2.262 m)
Gunung Rajabasa, Lampung (1.281 m)
Gunung Seminung, Lampung (1.881 m)
Gunung Tanggamus, Lampung (2.102 m)

–  Lembah di Sumatera :  Ngarai sianok, Lembah anai, Lembah harau.

– Bukit di Sumatera :
Dataran Tinggi Alas di Provinsi Aceh,
Bukit Pasai di Aceh,
Dataran Tinggi Batak di Provinsi Sumatera Utara,
Bukit Miinangkabau di Provinsi Sumatera Barat,
Bukit Kerinci di Provinsi Sumatera Barat,
Dataran Tinggi Rejang di Provinsi Bengkulu,
Bukit Lebong di Bengkulu,
Bukit Barisan di Bengkulu.
– Sungai di Sumatera:

Batang Anai.
Batang Arau.
Batang Agam.
Batang Ombilin.
Batang Selo.
Batang Tabik.
Batang Kuantan.
Batang Kasang.
Batang Sinamar.
Batang Hari.
Batang Tarusan.
Batang Alahan Panjang.
Batang Sangir.
Batang Pasaman.
Batang Kinali.

Sumatera Selatan
Sungai Komering.
Sungai Keruh.
Sungai Lakitan.
Sungai Lematang.
Sungai Mesuji.
Sungai Musi.
Sungai Ogan.
Sungai Rambang.
Sungai Rawas.

Sumatera Utara :
Sungai Angkola.
Sungai Asahan.
Sungai Belawan.
Sungai Singkuang.

NAMA-NAMA GUNUNG

1. Gunung Leuser (3423 mdpl).
2. Gunung Kerinci (3800 mdpl).
3. Gunung Marapi (2891 mdpl).
4. Gunung Singgalang (2877 mdpl).
5. Gunung Sinabung (2451 mdpl).
6. Gunung Sibayak (2094 mdpl).
7. Gunung Dempo (3173 mdpl).

NAMA-NAMA DANAU DI SUMATERA :
Danau Laut Tawar jenis Tektonik.
Danau Toba jenis Vulkanik / tektonik.
Danau Maninjau jenis Kaldera.
Danau Diatas jenis Tektonik.
Danau Dibawah jenis Tektonik.
Danau Singkarak jenis Tektonik.
Danau Gunung Tujuh jenis Kaldera.
Danau Kerinci jenis Tektonik / vulkanik.
Danau Ranau jenis Tektonik / vulkanik.

Dataran rendah Sumatera :

– Bagian timur Sumatra adalah sebagian besar berupa hutan rawa dan merupakan dataran rendah yang sangat luas yang merupakan dataran terpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia Tenggara. Wilayah ini selalu mengalami perluasan sebagai hasil pengendapan material yang terbawa oleh aliran sungai dari sayap Timur Zone Barisan.

– dataran rendah di Sumatera Utara yaitu Melaboh dan Singkel/Singkil dengan lebar ±20 km. Sisi timur dari pantai Sumatra ini terdiri atas lapisan tersier yang sangat luas yang berbukit-bukit dan merupakan tanah rendah aluvia

Pantai di Sumatera.

1. PANTAI LAMPUUK, NANGROE ACEH DARUSALLAM.
2. PANTAI SORAKE, SUMATERA UTARA.
3. Pantai Rupat di Riau.
4. BINTAN, KEPULAUAN BINTAN.
5. KEPULAUAN MENTAWAI, SUMATERA BARAT.
6. PULAU BERHALA, TANJUNG JABUNG TIMUR, JAMBI.
7. PANTAI TANJUNG TINGGI, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
8. PANTAI PANJANG, BENGKULU.
9. PANTAI TAPAK TUAN, SUMATERA SELATAN.
10. PANTAI PASIR PUTIH, LAMPUNG.
BENTANG ALAM DI PULAU KALIMANTAN.

#bentang alam berupa gunung dan pegunungan di kalimantan selatan = Gunung Halau -halau, Gunung pamatun, Pegunungan meratus.

#bentang alam berupa sungai di kalimantan selatan = sungai barito, sungai kuin, sungai martapura, sungai tabalong, sungai kayutangi

#bentang alam berupa pulau di kalimantan selatan = pulau Alalak, pulau Anyar, pulau Bakumpai, pulau Bakut, pulau Datu, pulau Kaget , pulau Kembang , pulau Kelayan, pulau Lari-larian, pulau Laut dll.

#bentang alam berupa pantai di kalimantan selatan = pantai Batakan , pantai Angsana , pantai Pagatan , pantai swarangan.

Bentang Alam di Sulawesi .

( Pulau Sulawesi )
1. Gunung :
-Klabat
-Soputan
-Lokon
-Karangetang
-Latimojong
-Mahawu
-Mekongga
-Ambang
-Tondano
-Tumpu

2. Lembah di Sulawesi :
– Bada,
– Ramma,
– Megalitikum Besoa,

3. Bukit di Sulawesi:
– Luwu,
– Bone,
– Barui,
– Dataran Tinggi Waji,
– Dataran Tinggi Penreng,
– Dataran Tinggi Bingkoku.

4. Sungai di Sulawesi :
– Girirang,
– Karana,
– Malasa,
– Mandar,
– Batui,
– Buol,
– Poso,
– Ayong,
– Bone.

5. Dataran rendah di Sulawesi :
– Maros,
– Barru,
– Pangkep,
– Bulukumba,
– Selayar,
– Bantaeng,
– Jeneponto,
– Gowa,
– Ujungpandang.

6. Pantai  di Sulawesi :
– Pulisan,
– Malalayang,
– Talise,
– Tanjung Bira,
– Losari,
– Dato,
– walengkabola,
– Kamali,
– Lakeba,
– Nirwana.

( Pulau Papua)
1. Gunung  di Papua :
-Idenburg,
– Dom,
– Derabaro,
– Yamin,
– Yaramamafaka,
– Redoura,
– Togwomeri,
– Foja.
2. Lembah  di Pulau Papua :
– Lembah Baliem.

3. Bukit di Pulau Papua :
– Bukit Arfak,
– Dataran Tinggi Charles Louis,
– Dataran Tinggi Jaya Wijaya,
– Dataran Tinggi Sudirman,

4. Sungai di Pulau Papua :
– Warenoi,
– Torasi,
– Sircanden,
– Noordwese,
– Merauke,
– Mayu,
– Baliem,
– Bian.

5. Dataran rendah :
– Pesisir Selatan Papua,
– Pesisir Arafura,
– Pesisir Trans-Fly,
– Pesisir Teluk Papua.

6. Pantai :
– Yen Beba,
– Bakaro,
– Kaironi,
– Pantai Pulau UM,
– Pantai Teluk Triton,
– Pantai Pulau Venue,
– Pantai Tanjung Kasuari,
– Harlem,
– Raja Ampat.

( Kepulauan maluku )
1. Gunung di Kepulauan Maluku :
– Gamsunoro,
– Kapalamadan,
– Sahuwai,
– Waloolon,
– Hiri,
– Dukono.

2. Lembah di Kepulauan Maluku:
– Aliamato,
– Argo.

3. Bukit di Kepulauan Maluku:
– Bukit Durian,
– Bukit Foramadiahi,
– Bukit Tidore.

4. Sungai di Kepulauan Maluku:
– Yalua,
– Togorala,
– Sarafo,
– Sapulawa,
– Ruate,
– Castelo.
– Apu.

5. Dataran rendah di Kepulauan Maluku:
– Dat.Rendah wilayah ambon pesisir pantai,
– Dat.Rendah wilayah kabupaten Maluku Tenggara,
– Dat.Rendah di Pulau Seram bagian Timur.

6. Pantai di Kepulauan Maluku:
– Liang,
– Natsepa Beach,
– Sopapei,
– Ora,
– Jikumerasa,
– Ngurtafur.

( Pulau Bali )
1. Gunung di Pulau Bali:
– Agung,
– Batur,
– Bratan,
– Egon,
– Patuha,
– Merbuk.

2. Lembah di Pulau Bali:
– Pantunan
– Tukad Melangit

3. Bukit di Pulau Bali:
– Abah,
– Buluh,
– Lingga,
– Jambul,
– Sambong,
– Canggah.

4. Sungai di Pulau Bali:
– Melangit,
– Oos,
– Yeh Empas,
– Balian,
– Telaga Waja,
– Unda,
– Badung,
– Ayung,
– Petanu,
– Penet.

5. Dataran rendah di Pulau Bali:
– Tabanan,
– Gianyar,
– Buyan,
– Batur,
– Buleleng.

6. Pantai di Pulau Bali:
– Nusa Dua Bali,
– Kuta Bali,
– Jimbaran,
– Pandawa,
– Sanur,
– Karma Kandara,
– Tanah Lot.

( Kepulauan Nusa Tenggara )
1. Gunung di Kepulauan Nusa Tenggara :
– Kelimutu,
– Egon,
– Rokatenda,
– Lewotobi,
– Rinjani,
– Tambora.
– Sirung.

2. Lembah di Kepulauan Nusa Tenggara ;
– Rinjani,
– Hijau Lombok,
– Paundoa,
– Bola Palelo,
– Jerebu’u.

3. Bukit di Kepulauan Nusa Tenggara :
– Batu Hidung,
– Mando’o,
– Merese,
– Pengasingan,
– Cinta.

4. Sungai di Kepulauan Nusa Tenggara :
– Wano kaka,
– Tuasene,
– Powu,
– Kau Bele,
– Bukapiting,
– Waikomo,
– Bama.

5. Dataran rendah di Kepulauan Nusa Tenggara :
– Lombok,
– Sumbawa,
– Flores.

6. Pantai di Kepulauan Nusa Tenggara :
– Pink Beach,
– Selong Belanak,
– Senggigi,
– Gili Trawangan,
– Sekotong,
– Koka,
– Mandorak.
Bentang alam wilayah Indonesia yang bervariasi tidak terlepas dari keadaan iklim di Indonesia. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Adapun cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan sinar matahari pada waktu pendek dan tempat tertentu.
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 180C, yaitu sekitar 270C Di daerah tropis tidak ada perbedaan yang jauh antara suhu pada musim hujan dengan suhu pada musim kemarau. Ciri iklim tropis lainnya adalah lamanya siang dan malam hampir sama, yaitu 12 jam.

Selain iklim, tanah, dan air yang merupakan faktor abiotik, ada juga faktor biotik yang mempengaruhi kaya dan beragamnya flora dan fauna di Indonesia, yakni manusia. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang dimilikinya dapat mengembangkan varietas atau jenis-jenis flora dan fauna baru. Begitu juga dengan tingkat mobilitasnya (pergerakan), manusia bisa membawa dan menyebarkan flora dan fauna dari daerah satu dengan yang lain.

Di sisi lain, manusia juga mempengaruhi keberlangsungan hidup flora dan fauna. Pembangunan rumah, pembukaan lahan, penebangan besar- besaran, perburuan liar serta pencemaran lingkungan adalah contoh perilaku dan sikap manusia yang bisa mengancam keberadaan dan keberlangsungan hidup flora dan fauna.

Faktor biotik selain manusia adalah hewan dan tumbuhan itu sendiri. Hewan dan tumbuhan juga dapat mempengaruhi keragaman flora dan fauna. Misalnya, dilihat dari rantai makanan dan sistem penyerbukannya.

Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf  bacaan di  atas.
Persebaran Flora di Indonesia di kelompokkan menjadi 2 , yaitu :
– Indo Malayan.
– Indo Australian.

Indo Malayan Meliputi kawasan Indonesia Bagian Barat :
1. Kalimantan,
2. Sumatra,
3. Jawa,
4. Bali.

Karakteristik:
1.      Jenis meranti-merantian sangat banyak.
2.      Terdapat berbagai jenis rotan.
3.      Tidak terdapat hutan kayu putih.
4.      Jenis tumbuhan matoa sedikit jumlahnya.
5.      Jenis anggrek sedikit jumlahnya.
6.      Terdapat berbagai jenis nangka.
7.      Tidak banyak tumbuhan sagu.

Indo-Australian, Meliputi kawasan Indonesia Bagian Timur :
1.      Sulawesi,
2.      Maluku,
3.      Nusa Tenggara,
4.      Papua.

Karakteristik Indo-Australian :
1.      Jenis meranti-merantian hanya sedikit.
2.      Tidak terdapat berbagai jenis rotan.
3.      Terdapat hutan kayu putih.
4.      Terdapat berbagai Jenis tumbuhan matoa.
5.      Jenis anggrek banyak.
6.      Tidak terdapat jenis nangka.
7.      Banyak terdapat tumbuhan sagu.

Bentang alam yang bervariasi dan luas yang terpisahkan ke dalam pulau-pulau juga membuat beragamnya fauna di Indonesia.

Amatilah bagan persebaran fauna di Indonesia berikut ini.
Iklim, kenampakan alam, serta kekayaan flora dan fauna yang dimiliki bangsa Indonesia harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab. Tiap kali pemanfaatannya juga harus memikirkan mengenai dampak yang ditimbulkan disertai dengan upaya pelestariannya. Selain itu pemanfaatannya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Kita tidak boleh memanfaatkan kekayaan potensi alam yang dimiliki Indonesia secara sembarangan. Ada sebagian kekayaan alam yang tidak bisa diperbarui, misalnya saja berbagai  macam  bahan  tambang  seperti  emas,  batu bara, minyak bumi, timah, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut memiliki keterbatasan jumlah yang suatu saat akan habis. Dalam pemanfaatan  kayu hutan kita juga tidak boleh melakukannya sembarangan. Kita tidak boleh menebang pohon dan membakar hutan secara tidak bertanggung jawab. Jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa adanya usaha pelestarian maka yang terjadi adalah perubahan iklim yang memicu terjadinya global warming (meningkatnya suhu bumi), hilangnya habitat hidup berbagai flora dan fauna, punahnya jenis-jenis flora dan fauna tertentu, menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Adapun pembakaran hutan yang dilakukan secara tidak bertanggung jawab akan mengakibatkan terjadinya bencana kabut asap serta hilangnya habitat hidup berbagai flora dan fauna dan punahnya jenis- jenis flora dan fauna   tertentu.

Oleh karena itulah kita harus mengembangkan sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Nilai-nilai tersebut dapat kita terapkan dan kembangkan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam memanfaatkan potensi kekayaan alam Indonesia, maupun pada saat melakukan interaksi dan sosialisasi dengan sesama.

Menurut coraknya , fauna Indonesia dikelompokan menjadi tiga, yaitu Fauna Bagian Barat, Fauna Bagian Tengah, dan Fauna Bagian Timur. Fauna Bagian Barat dan Tengah dipisahkan oleh Garis Wallace. Fauna Bagian Timur dan Tengah dipisahkan oleh Garis Weber.

Fauna Indonesia Bagian Barat (Tipe Asiatis).
Fauna Indonesia Bagian Tengah (Tipe Peralihan).
Fauna Indonesia Bagian Timur (Tipe Australic).
Fauna Indonesia Bagian Barat (Tipe Asiatis) :

Mencakup wilayah Jawa, Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Banyak ditemui mamalia yang berukuran besar seperti gajah, badak bercula satu, banteng, macan, tapir, kerbau, rusa, orang utan, monyet, babi hutan, bekantan, dan lain- lain.
Banyak juga ditemui reptil seperti ular, kadal, tokek, buaya, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling.
Berbagai jenis burung yang banyak dijumpai di daerah ini antara lain burung hantu, elang, merak, gagak, jalak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
Adapun berbagai macam ikan tawar dapat dijumpai di wilayah ini, seperti pesut.



Fauna Indonesia Bagian Tengah (Tipe Peralihan) :
Wilayah ini juga sering   disebut dengan   wilayah fauna kepulauan wallace. Mencakup wilayah Sulawesi, Timor, Maluku, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, kuda, monyet saba, babi,beruang, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, tarsius, sapi, dan banteng.
Reptil yang menghuni wilayah ini antara lain biawak, komodo, buaya, dan ular.
Berbagai jenis burung yang banyak dijumpai di daerah ini antara lain maleo, mandar, raja udang, burung dewata,  rangkong, dan  kakatua  serta nuri.

Fauna Indonesia Bagian Timur (Tipe Australic).

Mencakup wilayah Halmahera, Papua, dan Kepulauan Aru. Mamalia yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain beruang, kanguru, walabi, landak irian, kuskus, kanguru pohon, pemanjat berkantung, dan kelelawar. Di wilayah ini tidak ditemukan kera.
Banyak juga ditemui jenis reptil seperti ular, kadal, buaya, dan biawak.
Berbagai jenis burung yang banyak dijumpai di daerah ini antara lain cenderawasih, kasuari, nuri, raja, udang, dan namudur Adapun jenis ikan air tawar relatif sedikit.

Pancasila.

Segala perbuatan yang kita lakukan haruslah bisa dipertanggungjawabkan, baik kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun Tuhan Yang Maha Esa. Kita pun harus siap menerima akibat-akibat dari setiap perbuatan yang kita lakukan, seperti pujian atau cemoohan, hadiah atau hukuman, pahala atau dosa. Contohnya, jika kita membuang sampah ke sungai, maka kita juga harus siap menerima akibatnya, yakni banjir. Jika kita menebang hutan sembarangan, maka kita pun harus siap menerima akibatnya, yakni tanah longsor. Dengan demikian kita harus menjaga perilaku kita terhadap alam. Jika alam terjaga dengan baik, maka hidup kita pun juga akan baik.

Perilaku manusia terhadap alam berbanding lurus dengan bencana yang timbul dan berdampak pada manusia. JIka berperilaku baik terhadap alam, maka hidup akan nyaman. Namun jika berperilaku buruk terhadap alam, maka bencana yang akan datang.

23 Juli 2019

Tema 1 sub tema 2

Pembelajaran 3.

Indonesia merupakan bangsa yang dikaruniai Tuhan dengan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Mulai dari keragaman potensi alamnya, sampai keadaan penduduknya.
Sudahkah semua itu dimanfaatkan secara bertanggung jawab?

Di sela-sela istirahat, Pak Anto dan Beni memerhatikan lingkungan alam sekitar. Di sebelah timur mengalir sungai dengan aliran airnya yang jernih dan deras. Di sebelah barat terbentang luas ladang sayur. Di sebelah utara berbaris perbukitan yang ditumbuhi berbagai pohon. Adapun di sebelah selatan berdiri tegak gunung tempat hidup berbagai tumbuhan dan satwa.
“Pak, saya merasa sangat beruntung lahir dan hidup di Indonesia. Tanahnya subur dan alamnya sangat kaya,” kata Beni
“Beni, kekayaan dan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak sebatas sumber daya alamnya saja. Namun, juga kondisi kependudukannya. Jumlah penduduk Indonesia sekarang ini sekitar 254 juta jiwa. Penduduk tersebut tersebar hampir di 13.466 ribu pulau yang ada (menurut kepala Badan Informasi Geospasial), dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing pulau atau wilayah memiliki beragam suku, adat, budaya, ras, agama, dan golongan. Dari sekian banyak penduduk tersebut juga terdiri atas beragam latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya,” jelas Pak Anto.
“Wah, saya makin bangga jadi anak Indonesia,” sahut Beni.
Banyak faktor yang membuat bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar yang bisa disandingkan dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia. Banyak faktor pula yang menjadikan kita semakin bangga menjadi warga negara Indonesia. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Nilai-nilai luhur yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
2. Wilayahnya yang luas dan berupa kepulauan.
3. Letak geografis dan strategisnya.
4. Besarnya jumlah penduduk.
5. Beragamnya suku, agama, ras, dan golongan.
6. Beragamnya budaya, sosial, dan ekonomi.

Keberagaman yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh luasnya wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia berupa kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni. Meskipun demikian, keberagaman ini bukanlah menjadi pemecah, justru menjadi pemersatu bangsa dengan berlandaskan Pancasila.

Dengan mempelajari kondisi kependudukan dan geografis alam Indonesia, kita makin bangga dan bersyukur menjadi warga negara Indonesia.
Sudahkah kamu mencintai bangsamu? Tuliskan sikap dan perilakumu yang menunjukkan bahwa kamu cinta tanah air.



Tampak pada peta Pulau Jawa dan Bali yang paling padat penduduknya, yaitu 600 – 1300 penduduk / km persegi. Disusul lampung dan nusa tenggara dengan kepadatan 200-600 pendudukan / km2.
1. Pulau manakah yang paling padat penduduknya di Indonesia? Jawab Pulau Jawa dan Bali.

2. Pulau manakah yang paling sedikit penduduknya di Indonesia? Jawab, Pulau Irian /  Papua.

3. Berapakah jumlah kepadatan penduduk Provinsi Lampung? 200-500 orang / km persegi.

4. Berapakah jumlah kepadatan penduduk Provinsi Papua Barat? <10 orang / km persegi.

5. Berapakah jumlah kepadatan penduduk Provinsi tempat tinggalmu? Pulau jawab  600 – 1300 penduduk.
Peta Sebaran Suku bangsa silakan lihat gambar.

Kamu telah mengamati dan memahami persebaran suku-suku bangsa di Indonesia melalui peta di atas. Sekarang sebutkan dan tunjukkan suku-suku yang mendiami pulau-pulau yang ada di Indonesia berikut.

Selain keberagaman suku bangsa, Indonesia juga dianugerahi keberagaman agama. Saat ini ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah untuk dianut oleh masyarakat, yakni Islam, Kristen, Katholik, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Adapun Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbesar di Indonesia.
Coba diskusikan dengan temanmu, daerah-daerah persebaran agama di Indonesia.

Wah, beragam sekali ya penduduk Indonesia. Untuk mengetahui keberagaman kondisi penduduk Indonesia bisa kamu mulai dengan mengamati lingkungan tempat tinggalmu.
Kamu dapat mengetahuinya dengan melakukan wawancara dengan orang tua, perangkat RT dan RW, Kepala Desa, ataupun tokoh masyarakat.
Lakukan wawancara dengan kelompok belajarmu.
Sebelum memulai wawancara lakukan dulu berbagai persiapan di antaranya:
1. tentukan tempat dan waktu wawancara,
2. tentukan korespondennya,
3. tentukan tugas masing-masing anggota,
4. tiapkan peralatan, dan
5. tusunlah pertanyaan-pertanyaan dengan baik.

Beni ingin sekali menjadi anak yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Namun, Beni bingung ingin memulainya dari mana. Karena lingkungan tempat tinggalnya sangat beragam, baik dari sosial, budaya, agama, suku, profesi, maupun sumber daya alamnya. Walaupun demikian semua warga hidup dengan rukun. Mereka saling membantu, terutama dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan umum. Kepedulian mereka juga sangat tinggi apabila ada salah satu warga yang sedang mengalami kesusahan, seperti saat ada orang yang sakit, ada orang meninggal, dan lain-lain.
Bacaan : Kerukunan Umat Beragama di Indonesia.

Kerukunan umat beragama merupakan bentuk hubungan antarmanusia yang damai berkat adanya toleransi beragama. Toleransi beragama adalah suatu sikap saling mengerti dan menghargai tanpa adanya sikap membeda-bedakan dan mengecilkan umat agama lain.
Kerukunan umat beragama sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak, salah satunya adalah agama. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, namun ada beberapa agama lain yang juga dianut, yakni Buddha, Hindu, Kristen, Katholik, dan Konghucu. Setiap agama tentunya memiliki aturan masing-masing dalam menjalankan ajaran agamanya. Namun, perbedaan ini bukanlah alasan menjadi pemecah belah, namun justru menjadi pemersatu dan memperkaya nilai-nilai dalam masyarakat. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat beragama agar bangsa dan negara kita tetap menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tri Kerukunan Umat Beragama merupakan program yang dicanangkan pemerintah untuk menciptakan kehidupan beragama damai dan rukun. Program ini menghendaki adanya kerukunan antarumat beragama dalam satu agama (intern umat beragama), kerukunan antara umat beragama yang satu dengan agama lain, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah munculnya konflik dalam kehidupan beragama.
Tri Kerukunan Umat Beragama bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa hidup dalam kebersamaan, meskipun banyak perbedaan. Program ini harus diwujudkan agar tidak terjadi pengekangan dan pengurangan hak-hak dalam menjalankan ajaran agama, seperti dalam pendirian rumah ibadah, pelaksanaan ibadah dan hari besar keagamaan, serta penyiaran agama.
Tri Kerukunan Umat Beragama dimulai dengan kerukunan antarumat beragama dalam satu agama (intern umat beragama). Perbedaan pandangan dalam satu agama dapat memicu terjadinya konflik dalam agama itu sendiri. Oleh karena itu perbedaan pandangan ini haruslah diupayakan agar tidak saling merasa bahwa pandangannya adalah yang paling benar.

Tri Kerukunan Umat Beragama selanjutnya adalah kerukunan antarumat beragama yang memiliki pengertian kehidupan yang rukun antar masyarakat meskipun berbeda agama dan keyakinan. Dalam hal ini tidak terjadi sikap saling curiga mencurigai serta selalu menghormati agama masing-masing. Selain itu juga tidak saling memaksakan agama kepada orang lain.

Adapun Tri Kerukunan Umat Beragama yang terakhir adalah kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah mengandung pengertian bahwa tiap-tiap umat beragama dapat bekerja sama dan bermitra secara baik dengan pemerintah dalam menjaga kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hal ini para tokoh agama dan pemerintah sangat diperlukan perannya dalam mencari solusi yang baik tanpa merugikan pihak manapun.
Penjaga kerukunan beragama merupakan perilaku yang baik yang harus dilakukan oleh siapa pun. Hal tersebut juga mencerminkan penerapan nilai- nilai luhur yang terkandung dalam sila Pancasila, terutama Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada hakikatnya Pancasila telah di bentuk melalui proses yang cukup panjang oleh para pendiri bangsa. Pancasila sebagai ideologi terbuka mencerminkan keterbukaan pemikiran yang mampu menerima segala iklim perubahan yang terjadi agar mampu melaksanakan nilai-nilai Pancasila yang luhur secara mendasar. Berikut diantaranya nilai-nilai luhur pancasila yang terkandung di dalam Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia:

1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Nilai luhur yang tercermin dalam sila pertama Pancasila, yang mengandung sebuah keyakinan terhadap adanya Tuhan dengan sikap yang mencerminkannya, antara lain sebagaimana berikut.

Bangsa Indonesia memberikan sebuah pernyataan bahwa memiliki sebuah kepercayaan dan ketakwaan serta keyakinan terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap warga negara Indonesia memiliki iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang diyakini serta kepercayaan masing-masing yang berdasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab.
Meningkatkan sikap saling menghormati dan bekerja sama di antara umat beragama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai upaya menjaga keutuhan NKRI..
Menciptakan kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam mengurangi dampak ketimpangan sosial di masyarakat.
Agama dan juga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan sebuah hubungan pribadi antara manusia dengan Tuhan, yang mencerminkan peran akhlak dalam pembentukan karakter bangsa.
Menciptakan sikap saling menghargai kebebasan antar umat bergama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan serta kepercayaan masing-masing.
Tidak memaksakan orang lain untuk memeluk atau pun meyakini suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan jalan kekerasan.
2. Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Nilai keluhuran yang terrefleksi di dalam sila kedua Pancasila yang menjadi landasan hukum persamaan kedudukan warga negara dalam negara Indonesia, sebagaimana berikut diantaranya.

Memberi pengakuan serta mempertahankan kedudukan setiap warga negara memiliki harkat maupun martabat yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban warga negara secara mendasar pada setiap warga negara tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit yang bisa saja menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika.
Meningkatkan sikap maupun perilaku untuk saling mencintai antara sesama manusia.
Meningkatkan sikap maupun perilaku tenggang rasa dan toleransi maupun tepasalira dalam kehidupan sosial.
Meningkatkan sikap adil serta tidak semena-mena terhadap orang lain yang dapat memicu pelanggaran hak warga negara.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan cara gemar melaksanakan kegiatan kemanusiaan.
Memiliki keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa bahwa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.
Meningkatkan sikap untuk saling menghormati dan mampun bekerja sama dengan bangsa lain.


3. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia.

Persatuan bangsa merupakan hal yang penting dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara, sebab bangsa yang besar ialah bangsa memiliki persatuan yang kokoh dari aspek manapun. Nilai luhur yang tercermin dalam sila ketiga ialah berkut diantaranya.

Dapat menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan maupun keselamatan bangsa dan negara menjadi kepentingan pribadi dan juga golongan.
Memiliki kesanggupan untuk rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara saat dibutuhkan.
Menciptakan perasaan nasionalisme atau cinta kepada tanah air dan bangsa.
Meningkatkan rasa bangga dalam berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Menjaga ketertiban dunia yang berdasar pada perdamaian abadi serta keadilan sosial.
Menciptakan serta meningkatkan persatuan Indonesia yang berdasar pada semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Meningkatkan hubungan sosial dalam kemajemukan bangsa demi menjaga persatuan dan kesatuan.
4. Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Nilai kerakyatan ialah berdasar pada ciri ciri demokrasi Pancasila yang memiliki nilai luhur dan tercermin melalui kehidupan bermasyarakat berbangsa maupun bernegara. Nilai nilai keluhuran dalam sila keempat amat penting sebagai membangun karakter bangsa di era globalisasi, sebagaimana berikut diantaranya:

Sebagai seorang warga negara dan warga masyarakat, kedudukan warga negara dalam negara adalah sama dalam hal hak dan kewajiban.
Dalam mengambil sebuah keputusan tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengedepankan adanyan musyawarah saat mengambil sebuah keputusan demi kepentingan bersama.
Musyawarah demi mencapai kemufakatan harus diisi oleh semangat kekeluargaan.
Menghargai serta menjunjung tinggi setiap keputusan yang diperoleh dalam hasil musyawarah.
Memiliki sebuah iktikad baik serta rasa tanggung jawab untuk menerima serta melaksanakan hasil keputusan dalam musyawarah.
Di dalam pelaksanaan musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas segala kepentingan pribadi maupun golongan.
Musyawarah dilaksanakan dengan menggunakan akal sehat yang sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah haruslah dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang memiliki nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta mendahulukan persatuan dan kesatuan demi kepentingan masyarakat luas.
Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang duduk dalam lembaga dewan perwakilan untuk melaksanakan permusyawaratan demi kepentingan rakyat.
5. Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nilai keadilan sosial yang diperuntukan bagi seluruh rakyat Indonesia sangatlah penting dalam kaitannya penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, yang tercermin dalam nilai nilai keluhuran dalam sila kelima, berikut penjelsannya :

Meningkatkan perilaku serta perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sebuah sikap maupun suasana kekeluargaan dalam gotong royong di masyarakat.
Meningkatkan perilaku yang berkeadilan terhadap sesama warga negara yang menunjukan sistem demokrasi di Indonesia.
Mengatur keseimbangan antara hak maupun kewajiban dalam hubungan negara dengan warga negara.
Menghargai hak yang orang lain miliki.
Memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berlaku adil bahkan pada diri sendiri.
Menggunakan hak milik secara bijak dan bukan untuk hal-hal yang bertentangan dengan undang-undang maupun merugikan kepentingan umum.
Menghargai hasil karya orang lain yang memiliki manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Meningkatkan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan globalisasi yang merata dan berkeadilan sosial.
Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, maka dari itu perilaku dan sikap masyarakatnya haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Meskipun demikian, sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari perilaku orang-orang sekitar kita yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Berikut beberapa contoh perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Di Sekolah Sekolah, Hal-hal yang tidak sesuai dengan Pancasila adalah :
• Memilih teman hanya yang kaya saja,
• Tidak mau meminjamkan peralatan sekolah kepada teman.
• Menyontek,
• Berkelahi,
• Tidak mau mengikuti upacara bendera,
• Mengejek teman.

Di Rumah, hal yang tidak sesuai dengan Pancasila :
•Tidak melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya,
• Tidak mau berbagi makanan dengan anggota keluarga yang lain,
• Bermalas-malasan,
• Membantah orang tua,
• Memaksakan kehendak kepada anggota keluarga,
• Berbohong.

Di Masyarakat, hal yang tidak sesuai dengan Pancasila  :
• Tidak mau menjenguk tetangganya yang sakit,
• Melarang orang lain melakukan peribadahan sesuai dengan agamanya,
• Minum-minuman keras dan berjudi,
• Tidak mau mengikuti kegiatan kerja bakti, ronda, dan rapat lingkungan,
• Suka pamer kekayaan,
• Mencuri,
• Menganiaya teman,
• Melakukan kekerasan.

Banyak faktor yang membuat bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar yang bisa disandingkan dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia. Banyak faktor pula yang menjadikan kita semakin bangga menjadi warga negara Indonesia. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Nilai-nilai luhur yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
2. Wilayahnya yang luas dan berupa kepulauan.
3. Letak geografis dan strategisnya.
4. Besarnya jumlah penduduk.
5. Beragamnya suku, agama, ras, dan golongan.
6. Beragamnya budaya, sosial, dan ekonomi.

Keberagaman yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh luasnya wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia berupa kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni. Meskipun demikian, keberagaman ini bukanlah menjadi pemecah, justru menjadi pemersatu bangsa dengan berlandaskan Pancasila.

Dengan mempelajari kondisi kependudukan dan geografis alam Indonesia, kita makin bangga dan bersyukur menjadi warga negara Indonesia.
Sudahkah kamu mencintai bangsamu? Tuliskan sikap dan perilakumu yang menunjukkan bahwa kamu cinta tanah air.

Bilangan kuadrat

Bilangan Kuadrat
Bilangan kuadrat adalah suatu perkalian dua bilangan yang sama sebanyak dua kali.
Contoh :
2^2 = 2 x 2 = 4
4^2 = 4 x 4 = 16
10^2 = 10 x 10 = 100
Akar Pangkat Dua
Akar pangkat dua adalah kebalikan dari kuadrat, dimana akar pangkat dua merupakan hasil dari kuadrat suatu bilangan.
Akar pangkat dua dari y adalah a sedemikian hingga a x a atau a^2 adalah y.
Contoh :
\sqrt[]{16} = ?
karena 16 adalah hasil dari 4 x 4, maka hasil dari \sqrt[]{16} adalah 4.
Berikut ini ada cara untuk mencari akar pangkat dua dari suatu bilangan sederhana, yaitu:
a. Langkah pertama
Ambil angka terdepan dari bilangan akar yang dicari.
b. Langkah kedua
Carilah perkalian dari dua bilangan yang sama yang sama atau mendekati dari angka pertama bilangan akar yang dicari. jika sudah ditemukan, maka angka tersebut menjadi angka pertama hasil akar tersebut.
c. Langkah ketiga
Kurangi angka pertama dari akar tersebut dengan hasil kuadrat angka yang dihasilkan dari langkah sebelumnya.
d. Langkah keempat
Jumlahkan angka yang didapat di langkah kedua, letak kan sejajar dengan hasil pengurangan di langkah sebelumnya.
e. Langkah kelima 
cari perkalian bilangan yang memenuhi “(penjumlahan bilangan di langkah sebelumnya) …. x …. ” dengan mengisi titik-titik tersebut dengan angka yang sama. Dan hasilnya adalah angka hasil pengurangan di langkah ketiga. Simpang angka yang memenuhi titik-titik tersebut sebagai angka kedua dari hasil akarnya.

Penjelasan :
a. Langkah pertama Ambil angka terdepan dari bilangan akar tersebut, yaitu 2.
b. Langkah kedua Perkalian dari dua bilangan yang sama yang sama atau mendekati dari angka 2 adalah 1 x 1 = 1, maka 1 sebagai angka awal dari hasil akar tersebut.
c. Langkah ketiga Kurangi 225 dengan kuadrat dari 1 yaitu 1, jadi hasilnya 125.
d. Langkah keempat Jumlahkan angka yang didapat di langkah kedua, yaitu 1, menjadi 1 + 1 = 2. Letakkan sejajar dengan 125
e. Langkah kelima 
cari perkalian bilangan yang memenuhi “2 …. x …. ” yaitu 5, sehingga menjadi 25 x 5 = 125. Jadi angka kedua hasil dari akar tersebut adalah 5.
Jadi hasil akar dari 225 adalah 15.

22 Juli 2019

Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran ke 2


Siswa mengamati dan guru menjelaskan tentang bilangan berpangkat dua dan tiga


1.       Guru memberikan beberapa soal latihan kepada siswa tentang bilangan berpangkat.
·         62= ….
·         33= ….
Siswa mengamati secara saksama gambar yang terdapat pada buku siswa.


Siswa menyajikan dan mengomunikasikan hasil pengamatannya secara tertulis dengan panduan pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa
Siswa mengamati rangka organ gerak manusia


Hasil yang diharapkan
-     Mengetahui rangka manusia dan fungsi-fungsinya.
-     Cermat dan teliti dalam mengamati gambar.
-     Mampu mengumpulkan informasi dan data dari gambar yang diamati.
-     Berani dan percaya diri mengemukakan pendapat.

membaca teks tentang Penyandang Cacat yang Sukses.

Hasil yang diharapkan
-  Gemar membaca.
-  Mampu menggali informasi dari bacaan.
-  Mampu menentukan ide pokok dari bacaan

Materi Sikap Adil di Masyarakat PAK

  Hari/tanggal       : Jumat, 15-11-2024 Kelas : 2 A Tabik pun sholih sholiha bu guru kelas 2A. bagaimana kabarn...